Jumat, 04 Januari 2013

Galium Si Pemilik Nomor Atom 31


Pada suatu malam, di dalam rumah sederhana di suatu kompleks perumahan. Seorang adik berniat meminta pulpen kepada kakaknya -karena kebetulan persedian pulpennya saat itu sedang habis- dan kakaknya itu sedang berada di kamar. Dan terlibatlah percakapan diantara mereka.
            “Tok.. Tok.. Tok.. Assalammualaikum kakak. Boleh aku masuk?” Sang adik mengetuk pintu kamar kakaknya sambil meminta ijin untuk masuk.
            “Waalaikumussalam.. Siapa? Masuk aja gak dikunci ko.” Kakaknya menyahut tanpa menoleh dari buku yang tengah dibacanya.
            Sang adik pun masuk ke kamar kakaknya, seraya berdeham “Ehem.. ko kakak kayak sibuk amat? Sampai-sampai aku masuk pun kakak gak noleh sedikitpun. Hati-hati loh kak gimana kalau malah-malah pencuri yang masuk ke kamar kakak? Kan bisa gawat ceritanya! Lagi baca apa sih?” sambil berjalan ke arah kakaknya yang tengah tenggelam dalam keasyikan membaca buku, di meja belajar miliknya sambil mencoba mencari tahu buku apa yang tengah dibaca kakanya itu.
            “Eh ternyata kamu dek. Kalo pencuri sih mana bisa minta ijin dulu. Aneh-aneh aja. Oh iya nih.. kebetulan kakak lagi ada tugas kimia, kakak lagi mencari tahu asal muasal, sifat-sifat, sama semuanya tentang unsur galium dek. Terus, mana tugasnya dikumpulin besok lagi! Makanya kakak baca bukunya harus lebih ekstra.” Ucap kakaknya menjelaskan.
            “Ohh.. eh tapi galium? Apaan itu kak? Ko kayaknya aku baru denger, ya?” tanya sang adik kebingungan.
            “Oh iya ya, kakak lupa kalau kamu itu masih SMP! Jadinya gak tau galium itu apa. Terus, apa kakak perlu kasih tau kamu tentang galium itu apa?”
            Adiknya yang memang menyukai hal-hal yang baru itu, hanya mengangguk-ngangguk penuh semangat mendengar penawaran kakaknya. Lalu, terbesitlah ide jahil si kakak untuk mempermainkan adeknya yang semata wayang itu.
            “Kamu mau tau aja mau tau banget?” tanya kakaknya sambil menggoda adiknya.
            “Yahh.. kakak.. ayo dong aku kan mau tau banget soal galium itu apa.. lagian kan aku tuh emang suka hal-hal yang baru. Nah, kalau aku tahu. Aku nantinya kan bisa pinter kayak kakak.” erang adiknya memelas dan penuh harap.
            “Haha.. ada-ada aja kamu dek. Gini tuh yaa.. kalau ada maunya, paling bisaa deh ngerayunya! hehe. Tapiii,  kasih tau gak ya??” sang kakak kembali menggoda adiknya karena merasa belum puas mengerjai adiknya.
            “Ayolah kakak.. kalo aku gak dikasih tau juga aku malah bakal gangguin kakak terus biar PR-nya gak selesai dan kakak biar dimarahin sama bu guru!” rayu adiknya sambil dengan nada mengancam.
            “Hahaha.. iya-iya adeku sayang. Tapi jangan sampe gitu juga dong! Jangan sampe deh dimarahin guru gara-gara PR belum selesai. Terus kakak nanti kan bakal…..”
            “Cepetan kakak!” adeknya memotong pembicaraan kakaknya, yang tahu sifat asli sang kaka yang emang kalau dibiarin, kakaknya itu bakal bisa bicara ngalor ngidul dan memberi seribu satu alasan kalo lagi mencoba mengelak dari sesuatu.
            “Ampun dek ampun! Hehe. Tapi pertamanya, coba deh kamu ambilin kertas yang judulnya sistem periodik unsur di tas punya kakak.” Jawab kakaknya yang pada akhirnya mengalah.
            Dengan segera, sang adik mencari sistem periodik unsur milik kakaknya itu, karena saking antusiasnya ia pun dengan cepat menemukan benda yang dimaksud. Dan memberikannya pada kakaknya “Ini bukan kak?”
            “Iya dek. Nah.. ini lihat deh.. galium itu termasuk unsur dan adanya disini.” ucap kakaknya sambil menunjukan ke arah gallium berada dalam sistem periodik unsur.
            “Kakak.. cara bacanya gimana sih? Dan maksudnya apa?”
            “Itu maksudnya, letak galium berada dalam golongan IIIA. Dan coba deh sekarang kamu hitung dari atas ke bawah, berapa kotak itu.. nah jumlah itu menunjukan periodenya. Dan untuk galium itu sendiri adalah periode ke 4. Terus yang ada di pojok atasnya ada angka 31 menunjukan bahwa galium memiliki nomor atom 31. Dan nama lambang galium itu sendiri ditulis sebagai Ga. Dan galium pun memiliki masa atom yaitu 69,72.”
            “Oh maksudnya itu, terus kak tolong jelasin dong tentang sejarah penemuan gallium itu gimana awalnya.”
            “Soal itu, Galium berasal dari bahasa Latin : Gallia berarti Perancis dan juga dari bahasa latin, gallus yang berarti Lecoq (ayam jantan). Sebenarnya pada tahun 1871, Mendeleev telah memprediksikan keberadaan galium, hanya saja dia menyebutnya sebagai ekaaluminium. Barulah, ditemukan secara spektroskopik oleh Lecoq de Boisbaudran pada tahun 1875, yang pada tahun yang sama berhasil mengambil logam ini secara elekrolisis dari solusi hidroksida di KOH.”
            “Ternyata gitu. Terus ka, gallium itu termasuk jenis unsur seperti apa dan apa saja sifat yang dimiliki gallium itu?”’
            “Galium merupakan logam miskin yang jarang, dan lembut. Gallium merupakan benda padat yang mudah rapuh pada suhu rendah namun mencair lebih lambat di atas suhu kamar dan memang akan melebur di tangan. Galium yang sangat murni bewarna keperakan dan logam ini memuai sebayak 3.1% jika berubah dari bentuk cair ke bentuk padat. Oleh karena itu, galium tidak boleh disimpan dalam gelas atau kontainer logam karena ia akan merusak tempatnya jika galium tersolidifikasi. Elemen ini tidak rentan terhadap serangan asam-asam mineral.”
            “Terus kak, gallium itu proses pembentukannya kayak gimana sih?”
            “Nah.. gallium biasanya adalah hasil samping dari produksi Aluminium pemurnian bauksit dengan proses bayer. Elektrolisis menggunakan elektroda Hg memberikan konsentrasi dan elektrolisis menggunakan katoda stanleysteel dari natrium galat, menghasilkan leburan logam gallium. Dan juga dapat tebentuk dalam jumlah sedikit dalam bauksit dan bijih seng.”
            “Terus, gunanya gallium dalam kehidupan sehari-hari itu dipake buat apa kak?”
            “Penerapan pentingnya adalah dalam senyawa gallium arsenida, digunakan sebagai semikonduktor, terutama dalam diode pemancar cahaya dan menjadi alloy. Galium juga dapat digunakan dalam logam-di-kaca suhu tinggi termometer. Karena gallium merupakan unsur unik yang memiliki rentang cair terbesar dari setiap elemen. Titik beku normal 29,78 ° C (85,60 ° F) lebih rendah daripada logam kecuali merkuri dan cesium. Titik didihnya adalah di sekitar 2420 ° C (4388 ° F), meskipun ada beberapa ketidakpastian karena adanya reaktivitas galium dengan bahan wadah pada suhu ini. Oleh karena itu galium dapat digunakan pada termometer suhu tinggi. Ia memiliki tekanan uap rendah pada suhu tinggi. Galium membasahi gelas atau porselen dan membentuk kaca yang menakjubkan jika dicat pada gelas. Unsur ini banyak digunakan sebagai bahan doping untuk semikonduktor dan transistor. Galium arsenide dapat mengubah aliran listrik menjadi cahaya dan dapat dipakai sebagai bahan campuran logam.
            “Kak, bisa tunjukin gak wujud gallium itu gimana sih kalo lagi berbentuk padat?”
            “Nih, kakak tunjukin sama kamu..”
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/92/Gallium_crystals.jpg/250px-Gallium_crystals.jpg
            “Oh gitu.. terus ka, gallium itu dapat kita temukan dimana saja sih kak?”
            “Galium sering ditemukan sebagai elemen yang terkandung di dalam diaspore, sphalerite, germanite, bauksit dan batubara. Analisa debu dari hasil pembakaran batubara pernah menunjukkan kandungan galium sebanyak 1.5%.Gallium adalah suatu unsur yang ditemukan dalam tubuh, namun itu terjadi dalam jumlah yang sangat kecil. Sebagai contoh, pada orang dengan massa tujuh puluh kilogram, ada 0,7 miligram galium dalam tubuh. Kemungkinan besar hanya hadir karena jejak-jejak kecil di lingkungan alam, dalam air, dan residu pada sayuran dan buah-buahan. Beberapa vitamin dan didistribusikan secara komersial air telah diketahui mengandung jumlah jejak galium dengan kurang dari satu bagian per juta.
            “Oya kak, bagaimana dampaknya jika tubuh kita kekurangan gallium?”
            “Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan gallium mungkin mengakibatkan penyakit Graves, ophthalmopathy, penyakit autoimun seperti lupus, osteoporosis, dan kanker. Studi ini menunjukkan bahwa dalam Graves hipertiroidisme, galium diambil oleh tiroid, timus, dan kelenjar air mata dipercepat. Ini mungkin karena kekurangan galium tiroid dan organ-organ lain yang terakumulasi itu memperbaiki kekurangan.”
            “Oya, ngomong-ngomong kamu ada perlu apa tadi? Kakak jadi lupa tanya.”
            “Iya nih saking tertariknya sama pembicaraan tentang gallium. Aku mau minta gal.. eh pulpen kak. Waduh, kayaknya aku jadi keserang virus kata-kata gallium nih kak, hehe. Tapi aku boleh minta pulpen punya kakak kan?” tanya sang adik.
            “Yah boleh aja, ambil aja tuh di tempat pensil kakak. Kakak masih punya banyak stok persedian pulpen ko.” Kata kakaknya memberitahu.
            “Wah.. kakak baik deh. Udah mau berbagi ilmu sama aku, terus aku minta pulpen dikasih, hehe.” Kata sang adik sambil mengambil pulpen di tempat pensil kakaknya itu.
            “Haha, iya dong. Gini-gini kakakmu ini baik hati, tidak sombong, dan rajin menabung pula. Ah tapi apaan banget deh, jadi muji diri sendiri gini.”
            “Iya deh iya.. aku setuju sama pendapat kakak. Nah sesuai perkataan aku tadi, karena kakak udah kasih tau aku tentang gallium. Aku do’ain semoga tugasnya dapet nilai yang bagus, dan ilmu kakak makin bertambah aja dari waktu ke waktu.”
            “Amin, hehe. Yaudah.. cepet balik sono ke kamar kamu. Kakak mau kerjain tugasnya lagi. Lagian udah larut gini, cepetan tidur besok kesiangan baru tahu rasa loh.” ancam sang kakak.
            “Iya kakakku yang bawel.. aku pamit dulu ya kak. Hhoamm.. ngantuk juga ternyata denger penjelasan kakak mengenai gallium. Tapi aku gak nyesel kak. Soalnya aku jadi punya pengetahuan baru, mengenai gallium terutamanya. Dan ternyata banyak juga ya yang dapat kita pelajari dan ketahui mengenai satu unsur saja, semisalnya. Pokoknya makasih banyak ya kak! Selamat mengerjakan tugas kembali! Hehe.”
            “Iya sama-sama.. udah ke kamar kamu aja sono. Mata kamu udah lima watt gitu! Gak tega kakak ngeliatinnya juga.” Usir kakaknya.
            “Yaudah iya, Assalammualaikum kak.” Ucap adiknya sambil menutup pintu kamar kakaknya kembali.
            “Waalaikumussalam.” Jawab kakaknya.
            Dan sang kakak pun meneruskan kembali tugas kimianya yang sempat terhambat tadi.

Keuntungan Game


Walopun game itu adalah sesuatu yang bila dimainkan lebih dominan hal buruknya.. seperti kita jadi lupa waktu, terus malas untuk belajar ato apapun. Tapi, jika ditinjau ulang.. rasanya game itu juga punya dampak positif lo.. apa aja? Mari kita bahas..
1. missal game yang dimainkan itu berbahasa inggris, dan itu dapat menambah kemampuan kita dalam vocabulary.
2. dengan bermain game kita pun bisa melepas penat selama belajar misalnya.
3. menumbuhkan jiwa kreatif dalam diri kita dalam memecahkan suatu persoalan dalam game tersebut.

Pokoknya hal2 seperti game itu juga ternyata diperlukan juga, walopun harus diingat.. dalam batasan yang wajar. Jangan main misalnya sampe 5 jam! Gak baik untuk kita, baik ditinjau dari kesehatan mata, dan lain2. Hehe ;)

Simpel Dan Bermakna


Hari ini hari yang menyenangkan yang pernah ada! Kenapa coba? Karena di hari ini aku mendapatkan 2 hal yang aku inginkan!! Tas baru dan buku novel TEROR-nya Lexiexu. Walopun kesannya simple banget tapi aku suka! Karena kalimat favoritku adalah simple tapi bermakna!
And guess what?? Aku PEMBACA PERTAMA novel TEROR-nya Lexiexu -di tempat peminjaman-!! Itu diliat dari halaman pertama yang seharusnya dicap ikon tempat peminjaman buku itu,  tapi yang terlihat halaman itu belum kena cap.. yeee asikk.. jadi berasa aku yang punya bukunya deh! Kyaaaa… pokoknya aku senenggg banget! Gimana engga coba?? Akhirnya.. perjalanan aku membaca novel thiller yang super duper serem yang isinya asik banget itu menemui puncaknya! Dan tadi waktu aku pinjem novelnya itu, ekspresi aku kayak orang yang belum makan 3 hari terus ketemu nasi satu biji! Ya ampun norak banget deh kayaknya.. tapi gakpapa deh.. yang penting aku seneng! =D

Tapi hal yang gak mengenakan itu pas naik angkot. Tiba2 ada segerombolan anak cewek remaja centil naik yang iyuww.. mereka gak banget! Baik dari pakaian maupun ucapan mereka. Ada yang merasa boss dan ah sudahlah.. “namanya juga angkutan umum” kata wildah. So, aku jadi lupain deh rasa dongkol di hati, walau sepenuhnya gak berhasil. Dan untungnya aku sama wildah gak perlu lama2 ada di angkot itu deh bareng orang2 yang gak banget, karena kita udah mau turun. Fyuhh syukurlah! Yang bikin aku tambah kesel, mereka ngobrolnya tuh gak pakai etika deh! Keras2 kayak pake speaker volume dewa! Gak menghargai orang2 disekitarnya, yang perlu mendapatkan hak-nya, yaitu merasa nyaman selama berada di angkot itu. Ah sudahlah, lagian yang baru saja aku hadapi itu adalah salah satu dari orang yang paling berbahaya yang harus aku hindari. Orang2 yang berbahaya itu banyak jenisnya, dan mereka termasuk kedalam golongan yang bisa menyedot kebahagiaan seseorang sampai tak bersisa. Pokoknya bikin mood jadi gak enak deh, perusak suasana hati! :/
Dan untunglah, begitu sampe rumah. Pesanan tas yang aku inginkan itu udah ada.. bagus deh tasnya, pokoknya aku klop deh ama si tasnya! Jadi hal kecil semacam itu pun bisa menumbuhkan kesenangan tersendiri lagi. Dan yang bikin sempurna perasaan senang sekarang adalah aku udah mau mulai baca novelnya! Jadi penasaran nih.. apa ya kira2 yang bakal jadi endingnya?? Cukup sekian.. Aku mau baca novel dulu yah!! Babay.. :D

Demam Korea



Well, gini nihh.. semenjak lagi maraknya demam korea di kelas gue. Gue jadi sering ikut-ikutan nimbrung gitu buat sekedar liat atopun sekilas aja denger lagu maupun liat MV yang lagi diputer ama temen-temen.. Anyway, akhirnya gue agak tertarik gitu, dari yang awalnya gak pedulian tentang korea.
So, pas di rumah mulai tuh gue browsing sendiri. Gue mulai pencarian dengan SNSD, yaa.. tau kann?? Itu loh sembilan cewe yang cantik-cantik juga bertalenta yang dipadupadankan menjadi sebuah girlband, wihh.. keren banget mereka. Gue tuh sebenarnya gak terlalu terpancing karena maraknya teman-teman. Tapi gara-gara si ‘cowo itu’ yang mengenalkan snsd sebagai idolanya. Itu sangat gak biasa. Secara cowo suka korea?? Gue malah menyangkal dia bukan bener-bener laki-laki sungguhan dengan kata lain bences gitu deh, bo! Ahay.. tapi ya karena gue suka dia. Gue buang jauh-jauh deh tu pikiran.. haha :D hingga akhirnya gue mengidolakan artis2 korea sampai sekarang. Misal Super Junior, SNSD, SHINee, f(x), Exo dll dehh.. hehe ._.v

Tentang Hari Itu.. WOW!

03 november 2011. Yah itulah tanggal dimana sebuah kisah terjadinya sebuah hari yang sangat melelahkan jiwa dan pikiranku sepanjang tahun 2011. Sebenarnya tidak hanya ini saja. Maksudku, benarkah dalam setahun seseorang hanya dibuat lelah baik raga maupun pikirannya hanya oleh satu hal saja? Tidak mungkin bukan? Sudahlah.. itu hanya pembicaraan yang menghabiskan waktu. Kejadian ini menimpaku saat aku berada di kelas 3 smp. Pokoknya check this out aja yah..
Mungkin ini berawal dari kalahnya aku di perang semalam di mimpi melawan lelaki yang jelas lebih tua dariku. Dan hari ini dikasih hukumannya di kehidupan nyata! Nyebelin! Euhh.. --“
Begini, pagi2 aku buat peer yang belum sempat aku kerjakan kemarin. Mungkin itu pun salah satu sebab dari deretan sebab yang membuka suatu pintu neraka terbuka di pagi hari Kamis, yang mana hari Kamis adalah hari yang telah aku kutuk menjadi hari yang paling menyebalkan dari ke 6 hari lainnya. Banyak hal maupun kejadian yang buruk yang aku habiskan di hari kamis. Itu bisa berupa apa saja. Dan aku tahu kamis ini adalah salah satunya. Karena aku.. punya firasat. Dan kegiatan mengerjakan peer pada pagi hari ini ternyata telah membuat jarum2 di jam dinding semakin bekerja lebih cepat saja! Tau2 waktu telah menunjukan pukul 06.30! OH MY….! aku harus segera berangkat! Aku pun dengan segera membereskan buku2 dan dengan sigap mengomando adikku  untuk cepat bergegas pergi ke sekolah. Tapi apa yang ku dapati? Dia belum bersepatu! Matilah aku. Aah! -.-

Kekesalanku ternyata tak hanya berada di dalam rumah saja, aku dapatkan keadaan genting seperti itu kembali ketika aku benar2 tak menemukan seorang ojek pun yang biasa nongkrong di pangkalan ojek dekat rumahku. Hari ini sungguh benar2! :@ Dan, tiba2 munculah angkutan umum yang akan membawaku menuju sekolah, aku segera stop angkotnya. Dan perasaanku seketika agak lega ketika duduk dalam mobil angkot dan perlu aku akui sebagian dari jiwaku merasa terancam, karena tau sendirilah.. waktu tak mungkin di-pause atau dikembalikan menjadi kembali pagi, bukan?  Dan karena itulah.. aku diliputi rasa khawatir, cemas, takut2 sampai sekolah kesiangan. Dan sialnya, perasaan itu muncul menjadi kenyataan saja dan membuat rasa kesalku malah muncul lagi, tepat saat salah satu penumpang meminta untuk diantar dahulu ke tempat yang memang berlawanan arah dengan laju mobil angkot tersebut dan itu cukup membuatku tahu diri bahwa mobil itu harus memutar dan itu tentunya akan memakan banyak waktu. Emosiku makin menjadi, mengingat aku sedang datang bulan hari pertama. Tau rasanya kan? Sensitive sekali. Makin membuat aku hampir gila karenanya. Tapi coba tebak apa yang bisa aku lakukan? Tidak ada. Mau protes? Hey.. aku kan hanya salah satu dari penumpang yang ada. Yang aku bisa lakukan? Sabar. Hanya itulah yang dapat membantu, walaupun tak banyak. Tak tega aku melirik jam tangan yang tengah aku pakai walaupun itu hanya sebentar. Yang saat itu aku pikirkan adalah.. aku berharap semoga ada keajaiban yang datang di hari ini. Seperti sekolah diliburkan karena tanggal merah yang tiba2 muncul di seluruh kalender seperti yang dilakukan alat doraemon di kartun doraemon. Ahh.. tapi itu kan mustahil. Kalau guru2 ada rapat? Rasanya itu mustahil  juga. Dan kira2 itulah adu argument yang terus menerus terjadi dalam benak pikiranku selama dalam perjalanan menuju sekolah.  Dan baru kusadari setelahnya, mobil angkot ini sungguh berjalan sangat pelan bahkan lebih pelan dari jalannya seekor siput. Aahh rese!! Batinku.
Ku amati sepanjang jalan, begitu amat sudah jarang pelajar yang kulihat. Haduuhh, apakah kini sudah sangat siang untuk jam masuk sekolah? aah, rasanya aku ingin menangis saja, tapi aku segera menahannya. Karena selain memalukan, itu tak akan membuat semuanya berubah dalam sekejap. Akhirnya aku pasang wajah (sok) tegar. Begitu mobil angkot itu sudah berbelok, aku sangat lega, karena tinggal beberapa puluh meter lagi di sebelah kiri aku akan menemukan gapura yang akan mengantarku menuju sekolahku tercinta. Bahkan aku dapat membayangkannya. Wajahku pun tiba-tiba berseri. Sebenarnya aku bisa saja berhenti dan memutuskan berlari untuk segera sampai di sekolah. tapi aku urungkan niatku itu karena :
1. Aku sudah dipastikan akan terlambat.
2. Itu hanya membuang energy yang ada. Kau tahu? Energy yang yang ada dalam ragaku ini aku sengaja siapkan untuk memahami pelajaran hari ini dengan baik. Bukan untuk berlarian di sepanjang jalan.

Tapi seketika itu pulalah senyum dan semangat yang menyala2 yang tadinya ada itu kemudian redup. Ada yang menyetop angkutan itu lagi. Sebenarnya itu akan terasa biasa saja. Tapi tidak dalam situasi dan kondisi yang sekarang, tentunya. Dan pemandangan yang aku lihat itu membuat cahaya itu semakin remang2 saja. Penumpang itu cerewet –bahkan sangat cerewet- dan bersikeras agar supirnya meluluskan permintaannya. Dengan sopan sang supir menolaknya. Nah.. walaupun sang supir telah menolaknya, dengan tidak tahu malu nenek2 cerewet itu nyelonong masuk saja ke dalam angkot. Gak ekstrem gimana coba penumpang yang satu itu? setengah gila, apa memang pemandangan biasa? Sungguh! Bolehkah aku mencekiknya? :@ entahlah aku emosi dibuatnya, yang aku pikirkan sekarang adalah.. bagaimana aku bisa sampai di sekolah agar tidak terlalu telat? Tapi sayangnya cahaya itu dibuat benar2 hilang tak berbekas begitu si penumpang setengah gila itu meminta supir untuk mengantarkannya ke jalan menuju daerah yang  arahnya memerlukan belokan dan itu sungguh.. bukanlah jalan yang aku harapkan. Kessseeeellll!! Tapi untunglah si supir masih punya hati. Ia beralasan “kasihan anak sekolah” sempat terharu memang, tapi itu sama sekali tidak membantu dalam keadaan serba genting yang semakin bergemuruh dalam hati ini. 0,1% ketenangan mungkin ada, tapi itu tak berarti 1% bukan? Sungguh.. hari ini membuatku sangat frustasi. Belum lagi, jalan yang akan dilewati itu merupakan wilayah yang memang dipadati dengan arena sekolah itu adalah langganan macet, jadi mau gak mau kendaraan yang lewat terutama mobil, hanya bisa berjalan merayap lambat, lain cerita dengan motor yang mungkin masih ada harapan untuk bisa selap selip sana sini. Ah iblis banget pagi ini!
Setelah adikku turun, tak lama aku pun turun. Dimulai dari gapura aku langsung lari2 sendiri, sebenarnya tidak ada alasan khusus untukku berlari ataupun berjalan. Aku hanya sedang menikmati suasana terlambat.. merasa genting dan ribet sendiri. Oke aku bohong, aku berlari karena aku melakukannya dengan spontan. Suasana pun makin menegang ketika sepanjang jalan menuju sekolah tidak ada satupun siswa maupun siswi yang terlihat, seperti pemandangan biasa yang aku lihat tiap harinya. Dan pasrahlah sudah, disini aku bertemu gerbang yang sepertinya lebih pantas diperuntukan oleh para pidana, -dibanding anak sekolahan- karena benar2 tidak dapat ditembus. Jangankan ditembus. Dilihat dalamnya saja tidak bisa. Yang bisa terdengar hanyalah suara seseorang yang sedang mengaji dari dalam sana. Ini sudah dipastikan aku sudah terlambat.. ya iyalah. Orang gerbangnya ditutup rapet gitu sampe gak ada celah.
Dan yah aku tercatat sebagai siswi yang telat diurutan ke-9 pagi itu dan aku termasuk kloter-2. Seharusnya aku senang karena ada angka 9 disitu –yang merupakan angka favoritku dulu. Tapi apakah aku pantas senang dan membantu? Kukira tidak. Dan kloter ke-2 disitu makin memberitahuku bahwa aku sampai di sekolah pukul 7 lebih pagi itu. “Payah!” sekali lagi aku berkata seperti itu sambil mengentakan kaki hingga baru terasalah kakiku yang sakit ini. Dan aku temukan temanku lainnya terlambat juga, gak sepenuhnya buat lega. Tapi paling enggak, bisa meminimalisir perasaan yang sedari tadi memuncak muncak saja. Tapi apa yang kudengar? Menurut penuturan temanku yang memang hobby kesiangan itu, kalo kami yang di kloter 2 itu baru bisa masuk kelas sampai jam istirahat tiba. APPAAA?? Itu artinya, gak belajar dua jam pelajaran dan sama dengan 4 jam mata pelajaran! Aah.. reputasiku?!!!!
Semula aku berusaha tenang dan berfikir positif. Tak lama munculah ayahku, dan mungkin itu karena sms-ku sendiri yang memberitahukan ibuku bahwa aku telat. Dan disinilah.. ayahku mulai menjelaskan alasan mengapa aku terlambat, yah ibuku baru beres operasi dan belum boleh menggunakan kendaraan. Jadilah disini aku, seseorang yang biasa diantar memulai kisahnya dengan naik angkot. Hem.. pembelajaran juga sih. Tapi pihak sekolah dengan tegas tak mengenal kata alasan dan menguatkannya dalam 1 alasan, yaitu DISIPLIN! Ya udah, aku terima saja. Tapi ternyata, pecahlah tangisku, sungguh memalukan memang. Iya kan? Tapi aku mulai ngebayangin perjuangan pagi yang melelahkan dan sia-sia ini, ditambah aku merasa aku bisa bersandar di bahu seorang ayah, kurasa itu tak masalah. Tapi entahlah. Dan setelah agak reda tangisku, ayah kembali bertugas. Merepotkan memang si aku ini.. dan aku belum mempersiapkan diri untuk sebuah aib baruku ini. Ih sialan yah.. pake diceritain segala nangisnya. Tapi itulah aku. Nangis depan teman seangkatan juga adik kelas! Aku hanya berharap tiba2 mereka hilang ingatan. Akhirnya di jam 07.30 kami diperbolehkan masuk melalui gerbang pidana itu -yang tinggi banget, dan aku segera mencuci mukaku. Setelah kembali, ternyata kami belum diperbolehkan masuk kelas. Disitu aku dibilangin abang satpam jangan nangis. Dalam hati aku jawab “sudahlah.. kalau tidak mengerti lebih baik diam saja”. Gak lama seorang guru mengintrogasi kami. Disitu dengan berani aku tanya “kenapa kalau guru telat boleh dimasukin?” beliau beralasan dengan 1 kata BINGUNG, karena katanya guru itu kan ada yang ngajar di jam pelajaran 2 atau 3 jadi susahlah dan lain2nya. Aku mencibir dalam hati “ckckck.. guru ini pandai sangat dalam beralasan rupanya!”
Gak lama kami pun diijinkan ke kelas masing2. Perasaan gak lega makin menghantui kembali. Itu artinya kan aku harus siap2 untuk dipermalukan di depan semua teman sekelas. Pak Us us yang sedang mengajar saat itu menyuruh kami berdiri di depan kelas dan mempersilakan kami untuk menjelaskan alasan keterlambatan kami ini dalam bahasa inggris. Giliran aku terakhir, ejekan paling pedas pun terus terlontarkan dari teman sekelas. Bisa aja aku berteriak dan ngebentak mereka untuk diam, karena memang tidak ada unsur kesengajaan dan kebiasaan disini. Tapi imbasnya, itu hanya akan berganti menjadi sebuah tangisan, yang malah akan membuatku di situasi yang dianggap lemah oleh teman2 lainnya yang sedang menertawakanku saat itu. dan yang bisa dilakukan aku saat itu, aku hanya nunduk, malu! Kini aku tau rasanya jadi orang yang kesiangan dan itu sangat memalukan! Dan dengan baik hati Pak Us us memperbolehkan aku untuk duduk.
Alhasil, soal hari ini aku gak bisa cerita ke siapa2.. termasuk ke MitaSuciWildahRafni. Karena mereka membalas sms pemberitahuan terlambatku tadi pagi dengan sebuah ejek2-an dan itu berhasil membuat aku diam seribu bahasa hari itu. Sampai pulang sekolah tiba, aku merasakan ada kesepian dan kejanggalan di antara kami. Aku tidak ingin mengulanginya di hari lain. Dengan muka WAjah TAnpa DOSa, aku pun mulai isengin mereka berempat. Dan kami akur seperti biasa. Mungkin itulah dia arti sahabat, tidak mengenal seberapa buruk yang telah dilakukan oleh sahabat kita. Kita mudah memaafkan dan menerima mereka kembali dalam hidup kita, tentunya tidak dalam waktu yang lama. Tapi yah itulah hari ini. WOW!

..Diary..


Yah seperti itulah mungkin teman abadiku. Well.. bukan maksudku aku tidak punya teman di dunia nyata yah.. tentu saja temanku banyak sekali. Bukan sombong.. tapi aku sangat senang punya banyak teman. Sungguh!
Dan ngomong2 soal diary. Aku telah memutuskan untuk menulis diary sebagai  hobby ku. Rasanya menyenangkan sekali, kau tau? Kau bisa menghabiskan waktumu lama hanya untuk menceritakan satu hari yang baru saja kau alami di kertas2 itu. Baik itu perasaan sedih, senang, atau apapun. Pokoknya itu bisa jadi solusi tepat deh.
Kalo boleh aku kasih tau yah.. diary itu tempat yang aman lho! Maksudku.. yah kita gak akan kena masalah dengan diary. Mau posting apa aja boleh tanpa ada yang protes. Emm.. oke aku tidak mau bertele2. Maksudku.. coba kita lihat reaksinya bila kita misalkan melampiaskan sesuatu –terutama yang buruknya- seperti kekecewaan, kemarahan yang kita salurkan melalui jejaring sosial. Belum lagi kalau orang itu –yang kita maksud- tau karena kebetulan ia menjadi teman atau pengikut kita di jejaring sosial tersebut, dijamin tambah runyam deh masalahnya. Aku bisa nulis gini, karena aku juga pernah ngalaminnya. Mungkin hal pertama yang gak kerasa langsung adalah.. kita merasa puas kalau2 orang yang kita maksud dalam tweet atau status itu ‘ngeh’ yang dimaksudnya itu dia. Dan mungkin dalam hati, kita berkata seperti “wah.. syukur deh kalo dia nyadar” tapi dengan begitu akan tumbuh masalah baru.

Jadi peran diary itu sangat bagus rupanya. Bahkan.. curcol nih yah.. aku belakangan ini kalau nge-tweet yang kurang jelas, tau2 oleh si Mrs. X –orang yang selalu salah paham dan menyimpulkan sendiri- itu disalah artikan. Padahal aku gak ada maksud apa2 buat dia merasa keganggu. Bahkan dilihat dari bahasa tweetku itu kurasa tidak ada yang salah –aku tidak marah2 maupun menyindirnya dalam tweetku. Tapi mungkin itulah salahnya, tweet yang terasa aneh bisa mengundang permasalahan yang aneh juga. Sudahlah mari kita lupakan.
Setelah dilihat dari manfaat diary yang dapat menghindarkan kita dari suatu masalah sepele seperti tweet war atau perang status. Kita juga dengan membaca diary yang telah kita tulis itu seakan bisa melihat masa lalu -yang memang tidak bisa kembali lagi. Kita bisa nostalgia abis2-an. Gak hanya itu.. kita bisa tertawa, menangis, dan terharu sendiri saat melihat tulisan yang kita torehkan dalam buku2 diary itu. #haha.. rasanya aku curcol beneran deh.. *emang selama ini apa isi postinganmu?* . belum lagi jika kita mengingat bahwa kesalahan dan kekurangan dulu2 itu masih ada dalam diri kita saat ini, itu bisa dijadikan sebagai bahan intropeksi diri. Yah.. sangat bagus bukan? dan kalau kita kreatif.. kita bisa lho menjadikan  cerita kehidupan kita ini menjadi sebuah karya sastra, baik itu berupa puisi, lagu, cerpen bahkan novel! Menarik bukan? Dan gak sedikit juga, penulis2 hebat itu terilhami oleh diary2 yang dimiliknya itu. dan disulap menjadi sebuah karya sastra yang begitu hebatnya. Jadi, ayo tulis diary mu sekarang juga! ;)