Pada suatu malam, di
dalam rumah sederhana di suatu kompleks perumahan. Seorang adik berniat meminta
pulpen kepada kakaknya -karena kebetulan persedian pulpennya saat itu sedang
habis- dan kakaknya itu sedang berada di kamar. Dan terlibatlah percakapan
diantara mereka.
“Tok.. Tok.. Tok.. Assalammualaikum kakak. Boleh aku
masuk?” Sang adik mengetuk pintu kamar kakaknya sambil meminta ijin untuk masuk.
“Waalaikumussalam.. Siapa? Masuk aja gak dikunci ko.”
Kakaknya menyahut tanpa menoleh dari buku yang tengah dibacanya.
Sang adik pun masuk ke kamar kakaknya, seraya berdeham
“Ehem.. ko kakak kayak sibuk amat? Sampai-sampai aku masuk pun kakak gak noleh
sedikitpun. Hati-hati loh kak gimana kalau malah-malah pencuri yang masuk ke
kamar kakak? Kan bisa gawat ceritanya! Lagi baca apa sih?” sambil berjalan ke arah
kakaknya yang tengah tenggelam dalam keasyikan membaca buku, di meja belajar
miliknya sambil mencoba mencari tahu buku apa yang tengah dibaca kakanya itu.
“Eh ternyata kamu dek. Kalo pencuri sih mana bisa minta
ijin dulu. Aneh-aneh aja. Oh iya nih.. kebetulan kakak lagi ada tugas kimia,
kakak lagi mencari tahu asal muasal, sifat-sifat, sama semuanya tentang unsur galium
dek. Terus, mana tugasnya dikumpulin besok lagi! Makanya kakak baca bukunya
harus lebih ekstra.” Ucap kakaknya menjelaskan.
“Ohh.. eh tapi galium? Apaan itu kak? Ko kayaknya aku
baru denger, ya?” tanya sang adik kebingungan.
“Oh iya ya, kakak lupa kalau kamu itu masih SMP! Jadinya
gak tau galium itu apa. Terus, apa kakak perlu kasih tau kamu tentang galium
itu apa?”
Adiknya yang memang menyukai hal-hal yang baru itu, hanya
mengangguk-ngangguk penuh semangat mendengar penawaran kakaknya. Lalu, terbesitlah
ide jahil si kakak untuk mempermainkan adeknya yang semata wayang itu.
“Kamu mau tau aja mau tau banget?” tanya kakaknya sambil
menggoda adiknya.
“Yahh.. kakak.. ayo dong aku kan mau tau banget soal
galium itu apa.. lagian kan aku tuh emang suka hal-hal yang baru. Nah, kalau
aku tahu. Aku nantinya kan bisa pinter kayak kakak.” erang adiknya memelas dan
penuh harap.
“Haha.. ada-ada aja kamu dek. Gini tuh yaa.. kalau ada
maunya, paling bisaa deh ngerayunya! hehe. Tapiii, kasih tau gak ya??” sang kakak kembali
menggoda adiknya karena merasa belum puas mengerjai adiknya.
“Ayolah kakak.. kalo aku gak dikasih tau juga aku malah
bakal gangguin kakak terus biar PR-nya gak selesai dan kakak biar dimarahin
sama bu guru!” rayu adiknya sambil dengan nada mengancam.
“Hahaha.. iya-iya adeku sayang. Tapi jangan sampe gitu
juga dong! Jangan sampe deh dimarahin guru gara-gara PR belum selesai. Terus
kakak nanti kan bakal…..”
“Cepetan kakak!” adeknya memotong pembicaraan kakaknya,
yang tahu sifat asli sang kaka yang emang kalau dibiarin, kakaknya itu bakal
bisa bicara ngalor ngidul dan memberi seribu satu alasan kalo lagi mencoba mengelak
dari sesuatu.
“Ampun dek ampun! Hehe. Tapi pertamanya, coba deh kamu ambilin
kertas yang judulnya sistem periodik unsur di tas punya kakak.” Jawab kakaknya
yang pada akhirnya mengalah.
Dengan segera, sang adik mencari sistem periodik unsur
milik kakaknya itu, karena saking antusiasnya ia pun dengan cepat menemukan
benda yang dimaksud. Dan memberikannya pada kakaknya “Ini bukan kak?”
“Iya dek. Nah.. ini lihat deh.. galium itu termasuk unsur
dan adanya disini.” ucap kakaknya sambil menunjukan ke arah gallium berada
dalam sistem periodik unsur.
“Kakak.. cara bacanya gimana sih? Dan maksudnya apa?”
“Itu maksudnya, letak galium berada dalam golongan IIIA.
Dan coba deh sekarang kamu hitung dari atas ke bawah, berapa kotak itu.. nah
jumlah itu menunjukan periodenya. Dan untuk galium itu sendiri adalah periode ke
4. Terus yang ada di pojok atasnya ada angka 31 menunjukan bahwa galium
memiliki nomor atom 31. Dan nama lambang galium itu sendiri ditulis sebagai Ga.
Dan galium pun memiliki masa atom yaitu 69,72.”
“Oh maksudnya itu, terus kak tolong jelasin dong tentang
sejarah penemuan gallium itu gimana awalnya.”
“Soal itu, Galium berasal dari bahasa Latin : Gallia berarti Perancis dan juga dari
bahasa latin, gallus yang berarti Lecoq (ayam jantan). Sebenarnya pada tahun
1871, Mendeleev telah memprediksikan keberadaan galium, hanya saja dia
menyebutnya sebagai ekaaluminium. Barulah, ditemukan secara spektroskopik oleh
Lecoq de Boisbaudran pada tahun 1875, yang pada tahun yang sama berhasil
mengambil logam ini secara elekrolisis dari solusi hidroksida di KOH.”
“Ternyata gitu. Terus ka, gallium itu termasuk jenis unsur seperti apa dan apa saja sifat yang dimiliki gallium itu?”’
“Ternyata gitu. Terus ka, gallium itu termasuk jenis unsur seperti apa dan apa saja sifat yang dimiliki gallium itu?”’
“Galium merupakan logam miskin yang jarang, dan lembut.
Gallium merupakan benda padat yang mudah rapuh pada suhu rendah namun mencair
lebih lambat di atas suhu kamar dan memang akan melebur di tangan. Galium yang
sangat murni bewarna keperakan dan logam ini memuai sebayak 3.1% jika berubah
dari bentuk cair ke bentuk padat. Oleh karena itu, galium tidak boleh disimpan
dalam gelas atau kontainer logam karena ia akan merusak tempatnya jika galium
tersolidifikasi. Elemen ini tidak rentan terhadap serangan asam-asam mineral.”
“Terus kak, gallium itu proses pembentukannya kayak
gimana sih?”
“Nah.. gallium biasanya adalah hasil samping
dari produksi Aluminium pemurnian bauksit dengan proses bayer. Elektrolisis
menggunakan elektroda Hg memberikan konsentrasi dan elektrolisis menggunakan
katoda stanleysteel dari natrium galat, menghasilkan leburan logam gallium. Dan juga dapat tebentuk dalam jumlah
sedikit dalam bauksit dan bijih seng.”
“Terus, gunanya
gallium dalam kehidupan sehari-hari itu dipake buat apa kak?”
“Penerapan pentingnya adalah dalam
senyawa gallium arsenida, digunakan sebagai semikonduktor, terutama dalam diode
pemancar cahaya dan menjadi alloy. Galium juga dapat digunakan dalam logam-di-kaca
suhu tinggi termometer. Karena gallium merupakan unsur unik yang memiliki
rentang cair terbesar dari setiap elemen. Titik beku normal 29,78 ° C (85,60 °
F) lebih rendah daripada logam kecuali merkuri dan cesium. Titik didihnya
adalah di sekitar 2420 ° C (4388 ° F), meskipun ada beberapa ketidakpastian
karena adanya reaktivitas galium dengan bahan wadah pada suhu ini. Oleh karena
itu galium dapat digunakan pada termometer suhu tinggi. Ia memiliki tekanan uap
rendah pada suhu tinggi. Galium membasahi gelas atau porselen dan membentuk
kaca yang menakjubkan jika dicat pada gelas. Unsur ini banyak digunakan sebagai
bahan doping untuk semikonduktor dan transistor. Galium arsenide dapat mengubah
aliran listrik menjadi cahaya dan dapat dipakai sebagai bahan campuran logam.”
“Kak, bisa tunjukin gak wujud gallium itu gimana sih kalo
lagi berbentuk padat?”
“Nih, kakak tunjukin sama kamu..”
“Oh gitu.. terus ka, gallium itu dapat kita temukan
dimana saja sih kak?”
“Galium
sering ditemukan sebagai elemen yang terkandung di dalam diaspore, sphalerite, germanite, bauksit dan
batubara. Analisa debu dari hasil pembakaran batubara pernah menunjukkan kandungan
galium sebanyak 1.5%.Gallium adalah
suatu unsur yang ditemukan dalam tubuh, namun itu terjadi dalam jumlah yang
sangat kecil. Sebagai contoh, pada orang dengan massa tujuh puluh kilogram, ada
0,7 miligram galium dalam tubuh. Kemungkinan besar hanya hadir karena
jejak-jejak kecil di lingkungan alam, dalam air, dan residu pada sayuran dan
buah-buahan. Beberapa vitamin dan didistribusikan secara komersial air telah
diketahui mengandung jumlah jejak galium dengan kurang dari satu bagian per
juta.”
“Oya
kak, bagaimana dampaknya jika tubuh kita kekurangan gallium?”
“Penelitian
menunjukkan bahwa kekurangan gallium mungkin mengakibatkan penyakit Graves,
ophthalmopathy, penyakit autoimun seperti lupus, osteoporosis, dan kanker. Studi
ini menunjukkan bahwa dalam Graves hipertiroidisme, galium diambil oleh tiroid,
timus, dan kelenjar air mata dipercepat. Ini mungkin karena kekurangan galium tiroid
dan organ-organ lain yang terakumulasi itu memperbaiki kekurangan.”
“Oya, ngomong-ngomong kamu ada perlu
apa tadi? Kakak jadi lupa tanya.”
“Iya nih saking tertariknya sama pembicaraan tentang
gallium. Aku mau minta gal.. eh pulpen kak. Waduh, kayaknya aku jadi keserang
virus kata-kata gallium nih kak, hehe. Tapi aku boleh minta pulpen punya kakak
kan?” tanya sang adik.
“Yah boleh aja, ambil aja tuh di tempat pensil kakak.
Kakak masih punya banyak stok persedian pulpen ko.” Kata kakaknya memberitahu.
“Wah.. kakak baik deh. Udah mau berbagi ilmu sama aku,
terus aku minta pulpen dikasih, hehe.” Kata sang adik sambil mengambil pulpen
di tempat pensil kakaknya itu.
“Haha, iya dong. Gini-gini kakakmu ini baik hati, tidak sombong,
dan rajin menabung pula. Ah tapi apaan banget deh, jadi muji diri sendiri gini.”
“Iya deh iya.. aku setuju sama pendapat kakak. Nah sesuai
perkataan aku tadi, karena kakak udah kasih tau aku tentang gallium. Aku do’ain
semoga tugasnya dapet nilai yang bagus, dan ilmu kakak makin bertambah aja dari
waktu ke waktu.”
“Amin, hehe. Yaudah.. cepet balik sono ke kamar kamu.
Kakak mau kerjain tugasnya lagi. Lagian udah larut gini, cepetan tidur besok
kesiangan baru tahu rasa loh.” ancam sang kakak.
“Iya kakakku yang bawel.. aku pamit dulu ya kak. Hhoamm..
ngantuk juga ternyata denger penjelasan kakak mengenai gallium. Tapi aku gak
nyesel kak. Soalnya aku jadi punya pengetahuan baru, mengenai gallium
terutamanya. Dan ternyata banyak juga ya yang dapat kita pelajari dan ketahui
mengenai satu unsur saja, semisalnya. Pokoknya makasih banyak ya kak! Selamat mengerjakan
tugas kembali! Hehe.”
“Iya sama-sama.. udah ke kamar kamu aja sono. Mata kamu
udah lima watt gitu! Gak tega kakak ngeliatinnya juga.” Usir kakaknya.
“Yaudah iya, Assalammualaikum kak.” Ucap adiknya sambil
menutup pintu kamar kakaknya kembali.
“Waalaikumussalam.” Jawab kakaknya.
Dan sang kakak pun meneruskan kembali tugas kimianya yang
sempat terhambat tadi.